Gambar di atas adalah topologi jaringan dengan
menggunakan media penghubung 3 router dan 2 switch. Pada jaringan 1 antara R0
dengan R1 memiliki Network Address 192.168.4.0/30 dan maksimal 2 host. Jaringan
2 antara R1 dengan R2 memiliki Network Address 192.168.8.0/30 dan maksimal 2
host. Jaringan 3 antara R0 dengan Switch memiliki Network Address
192.168.64.0/25 dan maksimal 62. Dan jaringan 4 anatara R2 dengan Switch
memiliki Network Address 192.168.16.0 dan maksimal 20 host. Pada percobaan ini
kita akan melakukan konfigurasi pada router agar masing – masing PC dapat
saling terhubung.
Untuk menghubungkan masing- masing PC perlu
dilakukan konfigurasi static route pada masing – masing router. Gambar di atas
menunjukkan static route pada R0, R1, dan R2, dengan menuliskan Network Address
asal, Netmask asal, dan Gateway tujuan pada konfigurasi.
Pada kondisi di atas menunjukkan bahwa masing –
masing PC sudah dapat saling berkomunikasi satu sama lain melalui protocol ICMP
Ping. Yaitu dari PC 0 dengan IP Address
192.168.64.2 dihubungkan dengan PC 4 IP Address 192.168.16.2 dan PC 5 IP
Address 192.168.16.3 yang berada dalam jaringan router yang berbeda.
Pada kondisi di atas menunjukkan bahwa masing –
masing PC sudah dapat saling berkomunikasi satu sama lain melalui protocol ICMP
Ping. Yaitu dari PC 4 dengan IP Address
192.168.16.2 dihubungkan dengan PC 1 IP Address 192.168.64.2 dan PC 2 IP
Address 192.168.64.3 yang berada dalam jaringan router yang berbeda.
Routing Dynamic
Konsep RIP (Routing Information Protocol)
Konsep RIP (Routing Information Protocol)
Routing Information Protocol (RIP) adalah
routing protocol yang sangat sederhana dan masuk dalam kategori Interior
Gateway Protocol. RIP merupakan routing protocol dengan algoritma
routing distance vector atau routing protocol yang hanya
melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki
peta yang lengkap tentang jaringan yang ada. RIP menggunakan hop countsebagai
metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi
link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling
bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor).Informasi
yang akan dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah
router akan mengirimkan atau meneruskan tabel routingnya kedalam neighbour router.
Algoritma routing yang digunakan dalam RIP, algoritma Bellman-Ford, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET. Versi paling awal protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protocol, sebagai bagian dari PARC Universal Packet internetworking protocol suite, yang dikembangkan di Xerox Parc. Sebuah versi yang bernama Routing Information Protocol, adalah bagian dari Xerox Network Services. Sebuah versi dari RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari sistem operasi Unix. Ini dikenal sebagai daemon routed. Berbagai vendor lainnya membuat protokol routing yang diimplementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058 menyatukan berbagai implementasi di bawah satu standar.
Routing Information Protocol (RIP) Versi 1
RIPv1 merupakan routing protocol jenis classfull yang akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama.
Routing Information Protocol (RIP) Versi 2
RIPv2 merupakan jenis classless, akan mengirimkan tabel secara multicast dan memiliki fitur authentication. Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
Algoritma routing yang digunakan dalam RIP, algoritma Bellman-Ford, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET. Versi paling awal protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protocol, sebagai bagian dari PARC Universal Packet internetworking protocol suite, yang dikembangkan di Xerox Parc. Sebuah versi yang bernama Routing Information Protocol, adalah bagian dari Xerox Network Services. Sebuah versi dari RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari sistem operasi Unix. Ini dikenal sebagai daemon routed. Berbagai vendor lainnya membuat protokol routing yang diimplementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058 menyatukan berbagai implementasi di bawah satu standar.
Routing Information Protocol (RIP) Versi 1
RIPv1 merupakan routing protocol jenis classfull yang akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama.
Routing Information Protocol (RIP) Versi 2
RIPv2 merupakan jenis classless, akan mengirimkan tabel secara multicast dan memiliki fitur authentication. Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
Topologi Jaringan Routing Dynamic (RIP)
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan dengan
menggunakan media penghubung 3 router dan 3 switch. Pada jaringan 1 antara R0
dengan R1 memiliki Network Address 192.168.4.0/24. Jaringan 2 antara R1 dengan
R2 memiliki Network Address 192.168.8.0/24. Jaringan 3 antara R0 dan R2
memiliki Network Address 192.168.5.0/24. Router 0 memiliki jaringan lokal
dengan Network Address 192.168.64.0/24. Router 1 memiliki jaringan lokal dengan
Network Address 192.168.16.0. Dan Router 2 memiliki jaringan lokal dengan
Network Address 192.168.10.0/24. Pada percobaan ini kita akan melakukan
konfigurasi pada router agar masing – masing PC dapat saling terhubung.
Analisa :
Gambar di atas menunjukkan RIP Routing pada R0,
R1, dan R2. Network pada RIP diisi dengan IP Serial dan fastethernet yang ada didalam router itu sendiri, dengan Host Terkecil
yaitu diisi dengan 0.
Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan bahwa masing –
masing PC sudah dapat saling berkomunikasi satu sama lain melalui protocol ICMP
Ping. Yaitu dari PC 0 dengan IP Address
192.168.64.2 dihubungkan dengan PC 4 IP Address 192.168.16.2 dan PC 2 IP
Address 192.168.10.2 yang berada dalam jaringan router yang berbeda.
Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan bahwa masing –
masing PC sudah dapat saling berkomunikasi satu sama lain melalui protocol ICMP
Ping. Yaitu dari PC 4 dengan IP Address
192.168.16.2 dihubungkan dengan PC 1 IP Address 192.168.64.2 dan PC 2 IP
Address 192.168.10.2 yang berada dalam jaringan router yang berbeda.
Analisa Waktu Konvergensi RIP
Pada skenario ini akan diteliti waktu
konvergensi yaitu waktu untuk setiap router mendapatkan informasi dari router
yang lain dan siap untuk mengirimkan paket data. Topologi yang digunakan pada simulasi ini adalah Topologi
Ring dengan menggunakan masing – masing 3 buah router, 3 switch, dan 5 PC.
Gambar berikut adalah Topologi Ring yang digunakan untuk routing protocol RIP.
Pengujian dan pengambilan data dilakukan dengan
cara mencatat apakah paket data yang dikirim benar-benar melalui rute terpendek
atau shortest path, waktu rata-rata atau ping time request, Time
To Live (TTL), dan Convergence
Time Average (CTA). Pengambilan data dilakukan masing-masing
sebanyak 6 kali.
Tabel Hasil Pengujian
Data
diatas menunjukkan data awal dari kecepatan rata-rata dari waktu reply
request yang dihasilkan adalah 4,5 ms. Hal ini menandakan RIP mampu
memberikan rute terpendek sekaligus rute terbaik yang dilalui oleh suatu paket
data yang dikirimkan dari hop awal ke hop tujuan. Data tersebut juga menunjukan
rata-rata jumlah rute yang dilalui paket yang dikirimkan adalah sebanyak 2 hop,
hal ini menunjukkan kestabilan jumlah rute yang dilalui. Dalam penentuan rute
RIP memilih rute berdasarkan jumlah lompatan atau hop yang terkecil berdasarkan
databasenya yang didapat dari hello packet yang dikirimkan pada proses
pembentukkan hubungan dengan router tetangga lainnya dan kemudian dipergunakan
sebagai rute yang akan dialui oleh suatu paket data yang dikirimkan. Rata-rata
angka TTL sebesar 126 yang menunjukan bahwa paket yang dikirimkan rata-rata
dapat menempuh sebanyak 126 hop sebelum paket data tersebut benar-benar hilang
atau loss. Dari data tersebut dihasilkan perbandingan besarnya angka ping
time request sebanding dengan angka TTL, dan jumlah shortest path. Sedangkan rata rata waktu konvergensi atau convergence
time adalah 7,3 ms.
Tabel Hasil Pengujian
siap min, amaksih banyaks udah share
BalasHapussolder uap