Minggu, 16 Oktober 2016

VLAN, Netmask, dan Static Routing

Simulasi Jaringan VLAN


 
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua media penghubung Switch. PC A memiliki IP Address 192.168.1.2, PC B memiliki IP Address 192.168.1.3, dan PC C memiliki IP Address 192.168.1.4. PC A dan PC C berada pada VLAN 10, sedangkan PC B dan PC D berada pada VLAN 30. Pada simulasi di atas akan dibuat hanya PC dengan VLAN sama yang dapat berkomunikasi. PC A hanya bisa berkomunikasi dengan PC C. Dan PC B hanya bisa berkomunikasi dengan PC D.

Analisa :
Untuk membagi jaringan LAN menjadi dua buah VLAN, maka dilakukan konfigurasi pada switch. Pertama konfigurasi switchport mode, jenis mode pada switchport ada dua, yaitu Access dan Trunk. Access digunakan untuk menghubungkan switch dengan PC. Trunk digunakan untuk switch dengan switch. Pada interface fa0/1 diatur sebagai mode Access dan access vlan 10. Pada interface fa1/1 diatur sebagai mode Access dan access vlan 30. Dan pada interface fa2/1 diatur sebagai mode Trunk.

Pengiriman Data Pada Satu Jaringan VLAN

Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC A akan mengirim data pada PC C sesame VLAN 10,  dengan cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC C bersiap untuk mengirim data ke PC C melalui switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.

Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC B terlebih dahulu karena PC B bukan satu VLAN dengan PC A sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut masih berupa ARP.

Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal ARP tersebut juga langsung dikirimkan ke PC C tanpa disebar ke PC D terlebih dahulu karena PC D bukan satu VLAN dengan PC A dan PC C. Selanjutnya PC C mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch 1 sebagai balasan untuk melaporkan bahwa PC C telah menerima sinyal tersebut dari PC A. Setelah sampai pada switch 1, oleh switch 1 sinyal tersebut dikirimkan langsung pada switch 0.


Analisa :
Setelah itu, oleh switch 0 balasan tersebut langsung dikirimkan ke PC A sebagai pengirim asal. Dan pada kondisi di atas menunjukkan balasan dari PC C telah sampai pada PC A, dengan demikian selesai lah proses pengiriman paket data dari PC A ke PC C sesama VLAN 10.

Pengiriman Data Pada Beda Jaringan VLAN

Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC B yang berasal dari VLAN 30 akan mengirim data pada PC C yang berasal dari VLAN 10, dengan cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC B bersiap untuk mengirim data ke PC C melalui switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.

Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC A terlebih dahulu karena PC A bukan satu VLAN dengan PC B sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut masih berupa ARP.

Analisa :
Oleh switch 1 sinyal ARP tidak dikirimkan kepada PC C, namun dikirimkan kepada PC D, karena PC C yaitu sebagai PC yang dituju bukan berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B pengirim asal, sedangkan PC D adalah PC yang berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B. Pada kondisi ini sinyal atau data hanya akan dikirimkan pada PC atau computer yang berada pada satu jaringan VLAN yang sama.

Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan sinyal ARP dari PC B telah sampai pada PC D namun ditolak, karena tujuan awal PC B adalah mengirimkan sinyal kepada PC C, sehingga sinyal yang dikirimkan tidak sampai ke tujuan dan proses pengiriman tidak dilanjutkan lagi. Dengan demikian selesai lah proses pengiriman paket data dari PC B ke PC C pada jaringan VLAN yang berbeda.

Kegunaan Netmask
    Fungsi Netmask ada dua, yaitu :
    • Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.
    • Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
           Untuk fungsi yang kedua, bila computer berada dalam suatu alamat network misalkan 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat network lainnya misalkan 131.107.2.0 255.255.255.0, maka alamat tersebut dapat ditemukan dalam result routing table. Dalam hal ini, 131.107.1.0 adlah local network bagi computer tersebut, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang dikonsiderasi sebagai “remote” atau host/ computer yang berbeda alamat network dengan computer tadi.
         Fungsi lainnya dalam jaringan komputer, sebagai contoh sebuah computer dalam jaringan menggunakan IP Address kelas C 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0, artinya computer tersebut bisa saling berkomunikasi dengan semua IP Address dari 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254. Mengapa?  Octet ke empat dari netmask tersebut menunjukkan host yang bisa terkoneksi. Jika angkanya 0 artinya semua host bisa saling terkoneksi. Jika dalam sebuah jaringan masing – masing computer menggunakan netmask 255.255.255.192, maka hanya host ber IP Address 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62 yang bisa saling berkomunikasi.

    Konsep Routing
             Apa itu Routing? Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan.



               Konsep dasar routing adalah sebagai berikut, data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan. Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat. Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network – network  remote. Jenis-jenis routing adalah :
      • Routing statis
      • Routing default
      • Routing dinamis

      Tabel Routing

      Analisa :
      Gambar di atas adalah topologi jaringan dengan menggunakan dua media penghubung router. PC 1 memiliki IP Address 192.168.2.2 dan PC 2 memiliki IP Address 192.168.3.2. Sedangkan untuk ruoter A port fa0/1 memiliki IP Address 192.168.2.1 dan port fa1/1 memiliki IP Address 192.168.1.1. Untuk ruoter B port fa0/1 memiliki IP Address 192.168.3.1 dan port fa1/1 memiliki IP Address 192.168.1.2. 

             Pada simulasi di atas awalnya PC 1 dan PC 2 tidak dapat saling berkomunikasi, hal ini dikarenakan kedua PC memiliki berbedaan network address. Sehingga dilakukan routing agar kedua PC dapat saling berkomunikasi, yaitu dengan mengatur masing – masing router. Pada router A diberikan perintah route “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2”, sehingga nantinya router A akan diberikan access menuju ke PC 2. Pada router B diberikan perintah route “ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1”, sehingga nantinya router B akan diberikan access menuju ke PC 1. Dengan demikian selesai lah konfigurasi routing pada topologi di atas, dan kedua PC dapat saling berkomunikasi.

      Routing Table Router A

      Analisa :
      Kondisi di atas adalah router A menampilkan routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router A dapat mengakses IP destination 192.168.2.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1, dan 192.168.3.0 melalui gateway 192.168.1.2. Berikut adalah table routing pada router A :


      Routing Table Router B

      Analisa :
      Kondisi di atas adalah router B menampilkan routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router B dapat mengakses IP destination 192.168.3.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1, dan 192.168.2.0 melalui gateway 192.168.1.1. Berikut adalah table routing pada router B:


      Direct adalah kondisi ketika router berada pada satu jaringan/ memiliki network address yang sama dengan jaringan yang dimiliki IP destination. Sedangkan indirect adalah kondisi ketika router berada pada beda jaringan/ memiliki network address yang berbeda dengan jaringan yang dimiliki IP destination.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar