Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN
dengan menggunakan dua media penghubung Switch. PC A memiliki IP Address
192.168.1.2, PC B memiliki IP Address 192.168.1.3, dan PC C memiliki IP Address
192.168.1.4. PC A dan PC C berada pada VLAN 10, sedangkan PC B dan PC D berada
pada VLAN 30. Pada simulasi di atas akan dibuat hanya PC dengan VLAN sama yang
dapat berkomunikasi. PC A hanya bisa berkomunikasi dengan PC C. Dan PC B hanya
bisa berkomunikasi dengan PC D.
Analisa :
Untuk membagi jaringan LAN menjadi dua buah VLAN, maka dilakukan konfigurasi pada switch. Pertama konfigurasi
switchport mode, jenis mode pada switchport ada dua, yaitu Access dan Trunk.
Access digunakan untuk menghubungkan switch dengan PC. Trunk digunakan untuk
switch dengan switch. Pada interface fa0/1 diatur sebagai mode Access dan
access vlan 10. Pada interface fa1/1 diatur sebagai mode Access dan access vlan
30. Dan pada interface fa2/1 diatur sebagai mode Trunk.
Pengiriman Data Pada Satu Jaringan VLAN
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC A akan mengirim
data pada PC C sesame VLAN 10, dengan
cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC C bersiap untuk
mengirim data ke PC C melalui switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung
dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC B terlebih dahulu karena
PC B bukan satu VLAN dengan PC A sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut masih
berupa ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal ARP tersebut juga
langsung dikirimkan ke PC C tanpa disebar ke PC D terlebih dahulu karena PC D
bukan satu VLAN dengan PC A dan PC C. Selanjutnya PC C mengirim balik sinyal
berupa ARP tersebut kepada switch 1 sebagai balasan untuk melaporkan bahwa PC C
telah menerima sinyal tersebut dari PC A. Setelah sampai pada switch 1, oleh
switch 1 sinyal tersebut dikirimkan langsung pada switch 0.
Analisa :
Setelah itu, oleh switch 0 balasan tersebut
langsung dikirimkan ke PC A sebagai pengirim asal. Dan pada kondisi di atas
menunjukkan balasan dari PC C telah sampai pada PC A, dengan demikian selesai
lah proses pengiriman paket data dari PC A ke PC C sesama VLAN 10.
Pengiriman Data Pada Beda Jaringan VLAN
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC B yang berasal
dari VLAN 30 akan mengirim data pada PC C yang berasal dari VLAN 10, dengan
cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC B bersiap untuk mengirim data ke PC C melalui
switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung
dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC A terlebih dahulu
karena PC A bukan satu VLAN dengan PC B sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut
masih berupa ARP.
Analisa :
Oleh switch 1 sinyal ARP tidak dikirimkan kepada
PC C, namun dikirimkan kepada PC D, karena PC C yaitu sebagai PC yang dituju
bukan berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B pengirim asal, sedangkan
PC D adalah PC yang berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B. Pada
kondisi ini sinyal atau data hanya akan dikirimkan pada PC atau computer yang
berada pada satu jaringan VLAN yang sama.
Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan sinyal ARP dari
PC B telah sampai pada PC D namun ditolak, karena tujuan awal PC B adalah
mengirimkan sinyal kepada PC C, sehingga sinyal yang dikirimkan tidak sampai ke
tujuan dan proses pengiriman tidak dilanjutkan lagi. Dengan demikian selesai
lah proses pengiriman paket data dari PC B ke PC C pada jaringan VLAN yang
berbeda.
Kegunaan Netmask
Fungsi Netmask ada dua, yaitu :
- Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.
- Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Fungsi lainnya dalam jaringan komputer, sebagai
contoh sebuah computer dalam jaringan menggunakan IP Address kelas C
192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0, artinya computer tersebut bisa saling
berkomunikasi dengan semua IP Address dari 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254.
Mengapa? Octet ke empat dari netmask
tersebut menunjukkan host yang bisa terkoneksi. Jika angkanya 0 artinya semua
host bisa saling terkoneksi. Jika dalam sebuah jaringan masing – masing
computer menggunakan netmask 255.255.255.192, maka hanya host ber IP Address
192.168.1.1 s/d 192.168.1.62 yang bisa saling berkomunikasi.
Konsep Routing
Apa itu Routing? Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP.
Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan.
Konsep dasar routing adalah sebagai berikut, data-data dari device yang
terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang
didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet
Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke
device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan
dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan. Jika alamat tujuan
datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada
router yang paling tepat. Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan
yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network
yang diharapkan. Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP
pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan
datagram dari satu NIC ke NIC yang lain. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan
network – network remote. Jenis-jenis
routing adalah :
- Routing statis
- Routing default
- Routing dinamis
Tabel Routing
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan dengan
menggunakan dua media penghubung router. PC 1 memiliki IP Address 192.168.2.2
dan PC 2 memiliki IP Address 192.168.3.2. Sedangkan untuk ruoter A port fa0/1
memiliki IP Address 192.168.2.1 dan port fa1/1 memiliki IP Address 192.168.1.1.
Untuk ruoter B port fa0/1 memiliki IP Address 192.168.3.1 dan port fa1/1
memiliki IP Address 192.168.1.2.
Pada simulasi di atas awalnya PC 1 dan PC 2
tidak dapat saling berkomunikasi, hal ini dikarenakan kedua PC memiliki
berbedaan network address. Sehingga dilakukan routing agar kedua PC dapat
saling berkomunikasi, yaitu dengan mengatur masing – masing router. Pada router
A diberikan perintah route “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2”,
sehingga nantinya router A akan diberikan access menuju ke PC 2. Pada router B
diberikan perintah route “ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1”,
sehingga nantinya router B akan diberikan access menuju ke PC 1. Dengan
demikian selesai lah konfigurasi routing pada topologi di atas, dan kedua PC
dapat saling berkomunikasi.
Routing Table Router A
Analisa :
Kondisi di atas adalah router A menampilkan
routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router A dapat
mengakses IP destination 192.168.2.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1,
dan 192.168.3.0 melalui gateway 192.168.1.2. Berikut adalah table routing pada
router A :
Routing Table Router B
Analisa :
Kondisi di atas adalah router B menampilkan
routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router B dapat
mengakses IP destination 192.168.3.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1,
dan 192.168.2.0 melalui gateway 192.168.1.1. Berikut adalah table routing pada
router B:
Direct adalah kondisi ketika router berada pada satu jaringan/ memiliki network address yang sama dengan jaringan yang dimiliki IP destination. Sedangkan indirect adalah kondisi ketika router berada pada beda jaringan/ memiliki network address yang berbeda dengan jaringan yang dimiliki IP destination.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar