Selasa, 18 Oktober 2016
Minggu, 16 Oktober 2016
VLAN, Netmask, dan Static Routing
Simulasi Jaringan VLAN
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN
dengan menggunakan dua media penghubung Switch. PC A memiliki IP Address
192.168.1.2, PC B memiliki IP Address 192.168.1.3, dan PC C memiliki IP Address
192.168.1.4. PC A dan PC C berada pada VLAN 10, sedangkan PC B dan PC D berada
pada VLAN 30. Pada simulasi di atas akan dibuat hanya PC dengan VLAN sama yang
dapat berkomunikasi. PC A hanya bisa berkomunikasi dengan PC C. Dan PC B hanya
bisa berkomunikasi dengan PC D.
Analisa :
Untuk membagi jaringan LAN menjadi dua buah VLAN, maka dilakukan konfigurasi pada switch. Pertama konfigurasi
switchport mode, jenis mode pada switchport ada dua, yaitu Access dan Trunk.
Access digunakan untuk menghubungkan switch dengan PC. Trunk digunakan untuk
switch dengan switch. Pada interface fa0/1 diatur sebagai mode Access dan
access vlan 10. Pada interface fa1/1 diatur sebagai mode Access dan access vlan
30. Dan pada interface fa2/1 diatur sebagai mode Trunk.
Pengiriman Data Pada Satu Jaringan VLAN
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC A akan mengirim
data pada PC C sesame VLAN 10, dengan
cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC C bersiap untuk
mengirim data ke PC C melalui switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung
dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC B terlebih dahulu karena
PC B bukan satu VLAN dengan PC A sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut masih
berupa ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal ARP tersebut juga
langsung dikirimkan ke PC C tanpa disebar ke PC D terlebih dahulu karena PC D
bukan satu VLAN dengan PC A dan PC C. Selanjutnya PC C mengirim balik sinyal
berupa ARP tersebut kepada switch 1 sebagai balasan untuk melaporkan bahwa PC C
telah menerima sinyal tersebut dari PC A. Setelah sampai pada switch 1, oleh
switch 1 sinyal tersebut dikirimkan langsung pada switch 0.
Analisa :
Setelah itu, oleh switch 0 balasan tersebut
langsung dikirimkan ke PC A sebagai pengirim asal. Dan pada kondisi di atas
menunjukkan balasan dari PC C telah sampai pada PC A, dengan demikian selesai
lah proses pengiriman paket data dari PC A ke PC C sesama VLAN 10.
Pengiriman Data Pada Beda Jaringan VLAN
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC B yang berasal
dari VLAN 30 akan mengirim data pada PC C yang berasal dari VLAN 10, dengan
cara sederhana yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.4. Mula - mula PC B bersiap untuk mengirim data ke PC C melalui
switch 0. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP.
Analisa :
Kemudian oleh switch 0 sinyal tersebut langsung
dikirimkan ke PC C melalui switch 1 tanpa disebar ke PC A terlebih dahulu
karena PC A bukan satu VLAN dengan PC B sebagai pengirim asal. Sinyal tersebut
masih berupa ARP.
Analisa :
Oleh switch 1 sinyal ARP tidak dikirimkan kepada
PC C, namun dikirimkan kepada PC D, karena PC C yaitu sebagai PC yang dituju
bukan berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B pengirim asal, sedangkan
PC D adalah PC yang berasal dari jaringan VLAN yang sama dengan PC B. Pada
kondisi ini sinyal atau data hanya akan dikirimkan pada PC atau computer yang
berada pada satu jaringan VLAN yang sama.
Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan sinyal ARP dari
PC B telah sampai pada PC D namun ditolak, karena tujuan awal PC B adalah
mengirimkan sinyal kepada PC C, sehingga sinyal yang dikirimkan tidak sampai ke
tujuan dan proses pengiriman tidak dilanjutkan lagi. Dengan demikian selesai
lah proses pengiriman paket data dari PC B ke PC C pada jaringan VLAN yang
berbeda.
Kegunaan Netmask
Fungsi Netmask ada dua, yaitu :
- Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.
- Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Fungsi lainnya dalam jaringan komputer, sebagai
contoh sebuah computer dalam jaringan menggunakan IP Address kelas C
192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0, artinya computer tersebut bisa saling
berkomunikasi dengan semua IP Address dari 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254.
Mengapa? Octet ke empat dari netmask
tersebut menunjukkan host yang bisa terkoneksi. Jika angkanya 0 artinya semua
host bisa saling terkoneksi. Jika dalam sebuah jaringan masing – masing
computer menggunakan netmask 255.255.255.192, maka hanya host ber IP Address
192.168.1.1 s/d 192.168.1.62 yang bisa saling berkomunikasi.
Konsep Routing
Apa itu Routing? Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP.
Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan.
Konsep dasar routing adalah sebagai berikut, data-data dari device yang
terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang
didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet
Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke
device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan
dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan. Jika alamat tujuan
datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada
router yang paling tepat. Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan
yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network
yang diharapkan. Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP
pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan
datagram dari satu NIC ke NIC yang lain. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan
network – network remote. Jenis-jenis
routing adalah :
- Routing statis
- Routing default
- Routing dinamis
Tabel Routing
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan dengan
menggunakan dua media penghubung router. PC 1 memiliki IP Address 192.168.2.2
dan PC 2 memiliki IP Address 192.168.3.2. Sedangkan untuk ruoter A port fa0/1
memiliki IP Address 192.168.2.1 dan port fa1/1 memiliki IP Address 192.168.1.1.
Untuk ruoter B port fa0/1 memiliki IP Address 192.168.3.1 dan port fa1/1
memiliki IP Address 192.168.1.2.
Pada simulasi di atas awalnya PC 1 dan PC 2
tidak dapat saling berkomunikasi, hal ini dikarenakan kedua PC memiliki
berbedaan network address. Sehingga dilakukan routing agar kedua PC dapat
saling berkomunikasi, yaitu dengan mengatur masing – masing router. Pada router
A diberikan perintah route “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2”,
sehingga nantinya router A akan diberikan access menuju ke PC 2. Pada router B
diberikan perintah route “ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1”,
sehingga nantinya router B akan diberikan access menuju ke PC 1. Dengan
demikian selesai lah konfigurasi routing pada topologi di atas, dan kedua PC
dapat saling berkomunikasi.
Routing Table Router A
Analisa :
Kondisi di atas adalah router A menampilkan
routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router A dapat
mengakses IP destination 192.168.2.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1,
dan 192.168.3.0 melalui gateway 192.168.1.2. Berikut adalah table routing pada
router A :
Routing Table Router B
Analisa :
Kondisi di atas adalah router B menampilkan
routing table dengan perintah “show ip route”. Dapat dilihat router B dapat
mengakses IP destination 192.168.3.0 melalui fa0/1, 192.168.1.0 melalui fa1/1,
dan 192.168.2.0 melalui gateway 192.168.1.1. Berikut adalah table routing pada
router B:
Direct adalah kondisi ketika router berada pada satu jaringan/ memiliki network address yang sama dengan jaringan yang dimiliki IP destination. Sedangkan indirect adalah kondisi ketika router berada pada beda jaringan/ memiliki network address yang berbeda dengan jaringan yang dimiliki IP destination.
Kamis, 13 Oktober 2016
Konsep Jaringan dan Pengiriman Data Switch & HUB
Jaringan adalah dua atau lebih koputer yang
saling berkomunikasi. Menurut area nya jaringan dibagi menjadi :
1. LAN (Local Area Network)
Jaringan komputer yang komputer – komputernya masih dalam
satu lokasi kecil atau ruangan, range masksimal LAN berkisar
1km. Contohnya, jaringan laboratorium komputer.
2. WAN (Wide Area Network)
Kumpulan dari LAN – LAN yang terhubung dalam lokasi yang
berbeda. Contohnya, jaringan kantor pusat dengan jaringan
kantor cabang.
3. MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan komputer yang komputer – komputernya terhubung
dalam lokasi besar atau dalam kota, range maksimal MAN
berkisar 5km.
4. Internet
Jaringan komputer yang komputer – komputernya terhubung di
seluruh dunia.
5. Intranet
Gabungan antara LAN dan internet.
Bagaimana kedua PC dapat berkomunikasi?
Jaringan komputer yang komputer – komputernya masih dalam
satu lokasi kecil atau ruangan, range masksimal LAN berkisar
1km. Contohnya, jaringan laboratorium komputer.
2. WAN (Wide Area Network)
Kumpulan dari LAN – LAN yang terhubung dalam lokasi yang
berbeda. Contohnya, jaringan kantor pusat dengan jaringan
kantor cabang.
3. MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan komputer yang komputer – komputernya terhubung
dalam lokasi besar atau dalam kota, range maksimal MAN
berkisar 5km.
4. Internet
Jaringan komputer yang komputer – komputernya terhubung di
seluruh dunia.
5. Intranet
Gabungan antara LAN dan internet.
Bagaimana kedua PC dapat berkomunikasi?
Komputer dapat saling berkomunikasi karena
memiliki 2 model komunikasi, yaitu :
1. Model konseptual -> OSI (Open System Interconnection) -> memiliki 7
layer
2. Model riil -> TCP/IP -> meiliki 4 layer
Kedua model tersebut dibedakan berdasarkan jumlah layer dan konsepnya.
Model OSI
1. Model konseptual -> OSI (Open System Interconnection) -> memiliki 7
layer
2. Model riil -> TCP/IP -> meiliki 4 layer
Kedua model tersebut dibedakan berdasarkan jumlah layer dan konsepnya.
Model OSI
1. Physical
Lapisan ini merupakan medium untuk pemindahan data. Dimana
terdapat 3 medium yaitu :
a. Kabel
b. Udara
c. Fiber optic (10Gb/second)
Lapisan ini juga menentukan media penghantar, jenis konektor,
dan pensinyalan. Data pada physical adalah bitstream.
2. Datalink
Tugas dari datalink adalah :
a. Bit framing, yaitu pembagian data dalam bit menjadi beberapa
potongan data agar data yang dikirim sesuai dengan data yang
diterima.
b. Error detection, datalink dapat mendeteksi dan memberikan
pemberitahuan error kepada layer dibawahnya, namun datalink
tidak dapat memperbaiki error tersebut.
c. Addressing hardware (MAC Address), disebut juga sebagai
physical address. MAC Address pada suatu PC tidak dapat
dirubah oleh penggunanya.
Data pada datalink adalah frame.
3. Network
Tugas dari network adalah :
a. Memilih jalur terbaik untuk membawa data (routing).
b. Pengalamatan logical address (IP Address). IP Address dapat
dirubah sendiri oleh penggunanya.
Data pada datalink adalah paket.
4. Transport
Tugas dari layer transport adalah megatur metode untuk bagaimana
data dikirimkan (transportasi data). Pada layer transport terdapat
2 metode untuk mengirim data, yaitu :
a. Connection, metode yang memerlukan koneksi terlebih
dahulu. Analoginya, ketika kita menelepon seseorang untuk
menyampaikan berita, kita akan menanyakan apakah benar
orang tersebut adalah yang kita maksud atau tidak, jika benar
barulah berita kita sampaikan. Jika salah maka kita tidak akan
menyampaikan berita. Contoh dari metode ini adalah TCP. Data
pada TCP adalah segment.
b. Connectionless , metode yang tidak memerlukan koneksi
internet dahulu. Analoginya, ketika kita akan menyambaikan berita
dengan mengirim surat, maka kita menuliskan berita pada surat
dan memasukkannya pada amplop serta menuliskan alamat
tujuannya. Setelah itu kita akan memberikan surat kepada kantor
pos, oleh kantor pos akan dikirimkan tanpa kita ketahui apakah
surat tersebut diterima oleh orang yang kita maksud atau tidak.
Contoh dari metode ini adalah UDP. Data pada UDP adalah
datagram.
5. Session
Fungsi dari layer ini adalah melakukan transmisi hubungan. Ini
adalah tugas dari OS (System Operation), OS memberikan ID
ketika melakukan transmisi hubungan. Contoh kerjanya adalah
ketika kita membuka banyak tab pada browser, maka browser
tidak akan salah menampilkan website yang kita tuju.
6. Presentation
Layer ini berfungsi mengatur metode bagaimana data
dipresentasikan, atau yang disebut encoding.
7. Aplication
Layer application digunakan untuk menampilkan data sehingga
dapat dilihat atau diterima oleh user. Contoh dari application
layer adalah HTTP, FTP, SHTP, dll.
Communication Protocol
Simulasi Pengiriman Data Menggunakan Switch dan HUB di Cisco Packet Tracer
Lapisan ini merupakan medium untuk pemindahan data. Dimana
terdapat 3 medium yaitu :
a. Kabel
b. Udara
c. Fiber optic (10Gb/second)
Lapisan ini juga menentukan media penghantar, jenis konektor,
dan pensinyalan. Data pada physical adalah bitstream.
2. Datalink
Tugas dari datalink adalah :
a. Bit framing, yaitu pembagian data dalam bit menjadi beberapa
potongan data agar data yang dikirim sesuai dengan data yang
diterima.
b. Error detection, datalink dapat mendeteksi dan memberikan
pemberitahuan error kepada layer dibawahnya, namun datalink
tidak dapat memperbaiki error tersebut.
c. Addressing hardware (MAC Address), disebut juga sebagai
physical address. MAC Address pada suatu PC tidak dapat
dirubah oleh penggunanya.
Data pada datalink adalah frame.
3. Network
Tugas dari network adalah :
a. Memilih jalur terbaik untuk membawa data (routing).
b. Pengalamatan logical address (IP Address). IP Address dapat
dirubah sendiri oleh penggunanya.
Data pada datalink adalah paket.
4. Transport
Tugas dari layer transport adalah megatur metode untuk bagaimana
data dikirimkan (transportasi data). Pada layer transport terdapat
2 metode untuk mengirim data, yaitu :
a. Connection, metode yang memerlukan koneksi terlebih
dahulu. Analoginya, ketika kita menelepon seseorang untuk
menyampaikan berita, kita akan menanyakan apakah benar
orang tersebut adalah yang kita maksud atau tidak, jika benar
barulah berita kita sampaikan. Jika salah maka kita tidak akan
menyampaikan berita. Contoh dari metode ini adalah TCP. Data
pada TCP adalah segment.
b. Connectionless , metode yang tidak memerlukan koneksi
internet dahulu. Analoginya, ketika kita akan menyambaikan berita
dengan mengirim surat, maka kita menuliskan berita pada surat
dan memasukkannya pada amplop serta menuliskan alamat
tujuannya. Setelah itu kita akan memberikan surat kepada kantor
pos, oleh kantor pos akan dikirimkan tanpa kita ketahui apakah
surat tersebut diterima oleh orang yang kita maksud atau tidak.
Contoh dari metode ini adalah UDP. Data pada UDP adalah
datagram.
5. Session
Fungsi dari layer ini adalah melakukan transmisi hubungan. Ini
adalah tugas dari OS (System Operation), OS memberikan ID
ketika melakukan transmisi hubungan. Contoh kerjanya adalah
ketika kita membuka banyak tab pada browser, maka browser
tidak akan salah menampilkan website yang kita tuju.
6. Presentation
Layer ini berfungsi mengatur metode bagaimana data
dipresentasikan, atau yang disebut encoding.
7. Aplication
Layer application digunakan untuk menampilkan data sehingga
dapat dilihat atau diterima oleh user. Contoh dari application
layer adalah HTTP, FTP, SHTP, dll.
Communication Protocol
Data ada layer application akan dipecah menjadi
bebeberapa data dan dimulai pada layer transport. Pada layer transport data
ditambahkan header layer transport, data tersebut dinamakan segment atau
datagram. Pada layer selanjutnya yaitu layer network, segment atau datagram akan
ditambahkan header layer network, data tersebut dinamakan packet. Pada layer
selanjutnya yaitu layer datalink, packet akan ditambahkan header layer datalink
dan juga trailer, data tersebut dinamakan frame. Pada layer selanjutnya yaitu
layer physical, frame akan ditambahkan header layer physical, data tersebut
dinamakan bitstream. Begitu sebaliknya ketika data diterima, data akan
mengalami pengurangan header pada layer physical hingga transport. Penambahan header
pada communication protocol dinamakan encapsulation.
Sedangkan pengurangan header pada communication protocol dinamakan decapsulation.
Switch
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan
menggunakan media penghubung Switch. PC A memiliki IP Address 192.168.1.2, PC B
memiliki IP Address 192.168.1.3, dan PC C memiliki IP Address 192.168.1.4. Berikut
kita akan menganalisa proses pengiriman data pada jaringan Switch.
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC C akan mengirim
data pada PC B, dengan cara sederhana
yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.3. Mula - mula PC C bersiap untuk mengirim data ke PC
B melalui switch. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi
mengenali MAC Address dari penerima karena kondisi semua computer pada awalnya
adalah mati. Sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
Analisa :
Kemudian oleh switch sinyal tersebut disebar
kepada semua PC yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut.
Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju dari PC C adalah PC B,
maka PC A menolak dan PC B menerima sinyal tersebut.
Analisa :
PC B mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada
switch yang berisi informasi MAC Address PC B, sebagai balasan sekaligus untuk
melaporkan bahwa PC B telah menerima sinyal tersebut.
Analisa :
Oleh switch sinyal ARP balasan tersebut langsung
dikirimkan kembali ke PC C atau computer asal tanpa menyebar ke seluruh PC. Hal
ini terjadi karena switch lebih cerdas dibanginkan dengan HUB, dimana switch
akan langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal tersebut.
Analisa :
Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC
Address dari penerima selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman
paket. Dapat dilihat seperti gambar di atas amplop berwarna ungu adalah paket
ICMP.
Analisa :
Selanjutnya oleh PC C, paket tersebut dikirimkan
ke switch untuk dikirim kepada penerima, yaitu PC B.
Analisa :
Kemudian oleh switch, ICMP langsung dikirim ke
PC B tanpa disebarkan ke seluruh PC terlebih dahulu.
Analisa :
Setelah itu oleh PC B, paket dikirimkan kembali
ke switch sebagai balasan untuk melaporkan bahwa PC B telah menerima paket ICMP
dari PC C.
Analisa :
Kemudian switch mengirim langsung paket ICMP
balasan dari PC B ke PC C tanpa disebarkan ke seluruh PC terlebih dahulu.
Analisa :
Pada kondisi di atas menunjukkan paket ICMP
balasan dari PC B telah sampai pada PC C, dengan demikian selesai lah proses
pengiriman paket data dari PC C ke PC B menggunakan media penghubung switch.
HUB
Analisa :
Gambar di atas adalah topologi jaringan
menggunakan media penghubung HUB. PC A memiliki IP Address 192.168.1.2, PC B
memiliki IP Address 192.168.1.3, dan PC C memiliki IP Address 192.168.1.4.
Berikut kita akan menganalisa proses pengiriman data pada jaringan HUB.
Analisa :
Kondisi di atas adalah ketika PC C akan mengirim
data pada PC B, dengan cara sederhana
yaitu ‘ping’ IP 192.168.1.3. Mula - mula PC C bersiap untuk mengirim data ke PC
B melalui HUB. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi
mengenali MAC Address dari penerima karena kondisi semua computer pada awalnya
adalah mati. Sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
Analisa :
Lalu oleh HUB sinyal tersebut disebar kepada
semua PC yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal
tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC C adalah PC
B, maka PC A menolak dan PC B menerima sinyal tersebut.
Analisa :
PC B mengirim kembali sinyal berupa ARP tersebut
kepada HUB yang berisi informasi MAC Address PC B, sekaligus untuk melaporkan
bahwa PC B sudah menerima sinyal tersebut.
Analisa :
Kemudian oleh HUB, sinyal ARP tersebut disebar
kembali ke seluruh PC untuk mengetahui siapa penerima sinyal balasan tersebut.
Berbeda dengan Switch, HUB selalu menyebar sinyal ke seluruh PC karena HUB
memiliki sifat tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data atau sinyal.
Analisa :
PC A menolak dan PC C menerima sinyal tersebut
karena PC yang dituju adalah PC C yang merupakan pengirim asal sinyal ARP. Pada
kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima telah selesai.
Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat pada gambar di
atas, amplop berwarna ungu adalah paket ICMP.
Analisa :
Selanjutnya oleh PC C paket ICMP tersebut
dikirimkan ke HUB dengan tujuan untuk dikirimkan kepada penerima, yaitu PC B.
Analisa :
Kemudian oleh HUB, paket tersebut disebar
keseluruh PC untuk mengetahui siapa penerima paket ICMP tersebut. Namun PC A
menolak dan PC B menerima paket tersebut karena PC yang dituju adalah PC B yang
merupakan tujuan paket ICMP.
Analisa :
Setelah itu oleh PC B, paket dikirimkan kembali
ke HUB sebagai balasan untuk melaporkan bahwa PC B telah menerima paket ICMP
dari PC C.
Analisa :
Kemudian HUB menyebar kembali
paket ICMP balasan dari PC C ke seluruh PC untuk mengetahui siapa penerima
paket ICMP balasan tersebut. Namun yang merespon paket ICMP balasan tersebut
adalah PC C dan PC A menolak, hal ini dikarenakan PC C merupakan pengirim awal
paket ICMP tersebut. Dengan demikian selesai lah proses pengiriman paket dari
PC C ke PC B menggunakan media penghubung HUB.
Kesimpulan Percobaan :
- Pada switch dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan. Switch mampu bekerja menerima dan mengirim data pada saat yang bersamaan. Serta dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehinnga akan menghemat bandwidth.
- Pada HUB tidak ada proses dalam penanganan traffic jaringan. HUB hanya akan mengirim data ke semua port aktif maupun tidak tanpa melihat kebutuhan setiap port. HUB hanya dapat mengirim dan menerima data pada suatu waktu tertentu. Serta HUB tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
Langganan:
Postingan (Atom)